Selasa, 14 April 2020

Perbedaan OTG, ODP, DAN PDP

Kita sering mendengar beberapa istilah orang yang berhubungan dengan Covid-19  namun salah mengartikan.  di ambil dari buku saku DESA TANGGUH COVID-19,  perbedaanya adalah sebagai berikut :

1. OTG - Orang Tanpa Gejala

OTG (Orang Tanpa Gejala)
adalah orang yang terinfeksi COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala.
Meskipun tidak menunjukkan keluhan sakit, OTG dapat menularkan COVID-19 ke orang lain. Oleh karena itu semua orang perlu memakai masker. Kita tidak tahu lagi siapa yang sakit dan siapa yang sehat.

Jika anda adalah OTG maka lakukan :
  -   karantina diri dengan tinggal dirumah, jangan beberpgian,
  -   tidak menerima tamu,
  -   tetap menjaga jarak ketika berinteraksi dengan anggota keluarga.

2. ODP - Orang Dalam Pemantauan
ODP (Orang Dalam Pemantauan)

Adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19, maupun  tinggal diwilayah dengan transmisi lokal.
ODP sering mengalami ;
   - demam lebih dari 38 derajat Celcius
  -   batuk, pilek, dan/atau sakit tenggorokan
   - letih dan lesu.

3.  PDP - Pasien Dalam Pengawasan
PDP (Pasien Dalam Pemantauan)

Adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19 maupn tinggal di wilayah dengan transmisi lokal.
PDP sering mengalami ;
  - demam lebih dari 38 derajat celsius
  - sesak nafas
  - batuk, pilek, dan/atau sakit tenggorokan
  - letih dan lesu


 Jika anda adalah ODP dan PDP maka lakukan isolasi diri ;
   - tinggal dirumah, jangan kontak dengan orang lain,
   - gunakan kamar mandi terpisah/setelah anggota keluarga lain selesai pakai,
   -  pakai alat makan terpisah
   - jika kondisi semakin parah hubungi kader/relawan COVID-19 di Desa

Jika ada tetangga yang merupakan OTG. ODP, ataupun PDP, jangan diskriminasi mereka. Mereka yang sedang mengisolasi diri di rumah sedang melindungi warga sekitar agar tidak tertular.
Mereka mungkin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak boleh keluar rumah, sehingga kita harus bergotong-royong membantu mereka melalui masa isolasi (14 hari ). Bantuan dapat berupa dukungan moral hingga memberikan sembako ataupun kebutuhan sehari-hari lainnya.

Tidak Usah Khawatir

 Tidak usah khawatir jika ada pemakaman jenazah PDP maupun pasien COVID-19 karena ;

 - Pemulasaraan jenazah dilakukan dengan ketat dirumah sakit. Jenazah dibungkus dalam kantong jenazah yang sangat rapat kemudia dimasukkan kedalam peti yang tertutup rapat. Peti tesebut di-desifektasi.

 - Petugas pemakaman sudah dilatih untuk prosedur pemakaman jenazah COVID-19, serta menggunakan alat pelindung diri ketika memakamkan jenazah. Proses pemakaman dilakukan dengan cepat dengan jumlah pelayat yang dibatasi.

 - Virus tidak bisa mencemari tanah atau sumber air disekitarnya, apalagi menyebar dilingkungan sekitar pemakaman karena virus ini tidak bisa bertahan lama diluar tubuh manusia.

*Buku Saku Desa Tangguh COVID-19
  Center forTropical Medicine - Univesitas Gajah Mada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar