Selasa, 21 Februari 2012

Staff Ahli Kepresidenan Kunjungi Desa Ringin

Hari Mingu Pon, 19 Pebruari 2012 Desa Ringin mendapat kunjungan staff Ahli presiden. Kunjungan yang dijadwalkan pagi pukul 10.00 WIB ini telah dinanti dan siapkan oleh Kepala Desa beserta jararannya ini ternyata meleset. Karena rombongan sampai di lokasi pada siang pukul 13.10  wib. Yang tentunya sedikit membuat Amik, panggilan akrab Kepala Desa Ringin ini kecewa.
"Nganti amoh ngenteni rak teko-teko,jkajane pada mambu!" katanya penuh kecewa.
Capek menunggu di Balai Desa kami pun pulang untuk makan siang dan istirahat.
Dari sejenak mata terpejam ada kabar bahwa rombongan tiba di Pujasera Asri, yang menjadi salah satu agenda kunjungan.
 Bangun, cuci muka, dan berangkat menuju lokasi.
Di Pujasera Asri, yang dibangun dari PNPM Pasca krisis tahun 2010 ini, ternyata ramai. Ada beberapa orang asing (mungkin staf ahli kepresidenan , sesuai dengan kabar berita sebelumnya ), didampingi Pak Selamet dan rombongan dari BPMPKB Rembang, juga Rombongan Faskab Rembang, serta FT Dan FK dari UPK Pamotan.
Melihat lambaian tangan Pak Selamet,kamipun datang menghampiri, yang ternyata akan diberi beberapa pertanyaan oleh orang asing ( staf ahli Presiden?  mungkin...) dengan fikikran yang belum normal karena baru bangnun tidur kamimenjawab beberapapertanyaan dengan sekenanya..
Kamipun bergantian, dari Pengelola, sampai pak Lurah Amik. Ada yang perlu kami ingat ketika beberapa pertanyaan yang disampaikan ada kesan sengaja diputar-putar sehingga kadangkala terkesan 'mbulet!!!'
Padahal kami yang di Ringin selama ini selalu berusaha untuk tidak mbulet.!!!
Ada satu pekerjaan yang menjadi PR adalah laporan keuangan dari Pengelola yang belum selesaipengerjaannya, sehingga pengelola harus menngirimkannya melalui Faksimili atau email ke Jakarta.

 Selesai Pujasera, target berikut adalah Sarana Air Bersih, yang sumber dananya adalah PNPM tahun 2011.
Melihat pak Lurah yang 'ngontel dengan sepeda kumbangnya, kamipun mengajaknya untuk berboncengan sepada motor.
" Ah, ben ngenteni pak, pegel endi karo ngenteni sekesuk utoh nganti ngantuk-ngantuk????," katanya.
Wah bener juga Nggi, tanpa menjawab kamipun bablas duluan. ( Rupanya pak Lurah masih mendongkol parihal pagi tadi ).

Tak sampai hati duluan, akhirnya dengan gas motor pelan kami bareng. Dalam hati sempet juga terfikir, "emang bener Nggi gak usah sepeda motor, sepeda kumbang kan jantung sehat???"

Selesai memeriksa tower,rombongan dengan jalan kaki menuju lokasi hidran umum yang jaraknya 250an meter. Lumayan biar orang kota tahu dari dekat kemiskinan orang di desa. Entah aoa yang difikirkan oleh Bapak dan ibu ini ( maklum penulis gak sempet kenalan ) melihat kemiskinan didepannya.  Semoga ketika itui beliau bisa menghubungkan kemiskinan dan kekurangan yang dilihatnya dengan tingkah para wakil rakyat di Gedung Parlemen Jakarta. ( Lho .. nyambung po ora ki yo???)
Dengan gaya layaknya Jurnalis, wawancara berlangsung lancar antara nara sumber dan penannya. Walau kadang ada kesan lucu karena bahasa yang kadangkala tidak nyambung.
Jangankan embah-embah ini , Pak Lurahpun dengan santainya menjawab pertanyaan dengan jawaban seperti ini," mudah-mudahan di musim ketiga, airnya juga lancar pak."
( ketiga = kemarau) Santai saja pak," Dimusim ketiga, sawahnya bertela, dan berlungka-lungka ya pak?"

Akhirnya, Alhamdullilah, sekitar  pukul 15.30 wib, rombongan bertolak dariDusun Jetis, yang rencana berikutnya menuju Kecamatan Sedan.
Semoga kesan yang dibawa dari desa Ringin adalah kesan yang baik. Menjadi nilai plus bagi semua pihak yang berkorelasi dengan ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayai kami untuk dikunjungi, semoga lain kali kami masih dipercaya lagi untuk ini.
Wis pokok'e siap tok..........( iya pak Lurah ya???)
Trimakasih, thnks fr you, matur suwun.........


1 komentar: